Sabtu, 20 November 2010

Surganya Ubur-Ubur di Danau Kakaban


Pulau Kakaban berbentuk menyerupai angka "9". Bagian melingkarnya di sebelah utara merupakan atol atau batu karang berbentuk cincin dan memiliki laguna. Kakaban menyuguhkan keunikan alam seperti yang hanya dapat ditemui di pulau-pulau yang berada di Republik Palau di kawasan Mikronesia, tenggara Laut Pasifik.  
v
Add caption
Keunikan tersebut adalah danau air payau dengan biota yang mengalami evolusi selama puluhan ribu tahun sehingga memiliki sifat dan tampilan fisik yang berbeda dengan spesies sejenisnya di laut. Evolusi purba itu menyebabkan perubahan ekosistem yang unik dan tersendiri sehingga danau itu menjadi "Kerajaan Ubur-Ubur" prasejarah. Ubur-ubur dengan berbagai ukuran, bentuk maupun cara berenang membedakannya dengan satwa sejenis yang habitatnya di laut. 

Di kawasan itu ada ubur-ubur (jelly fish) berbadan bening mirik piring kaca (Aurelia aurita) dan beberapa jenis lainnya hanya seukuran ujung jari telunjuk (Tripedalia cystophora). Beberapa spesies ubur-ubur mendominasi, khususnya seukuran sekepalan tangan, ibarat bola lampu pijar berwarna biru kecoklatan (Martigias papua).
Bersama ketiga jenis ubur itu, terdapat juga spesies ubur-ubur Cassiopeia ornata yang menjadi "raja" (trademark) di "Kerajaan Ubur-Ubur". Keunikannya, yakni tidak seperti ubur-ubur laut yang garang karena memiliki sengat berbisa, ubur-ubur jenis ini sebaliknya tidak berbahaya. Mereka berenang terbalik dengan tentakel menghadap ke atas.
Perilaku itu merupakan bentuk adaptasi akibat keterbatasan makanan di danau, sehingga membuat ubur-ubur itu melakukan simbiosis mutualisme dengan algae. Algae memerlukan bantuan sinar matahari untuk menghasilkan makanan.
Perubahan ekosistem di Danau Kakaban terjadi melalui evolusi yang cukup lama ketika air hujan dan air tanah secara perlahan mengubah air danau asin itu menjadi lebih tawar ketimbang air laut yang ada di sekitarnya. Danau yang terletak di pulau Kakaban tidak seperti danau-danau pada umumnya. 

Dua juta tahun silam, danau itu merupakan laguna dari sebuah atol. Pada zaman itu telah terjadi proses pengangkatan dasar selama beberapa ribu tahun, yang membuat terumbu karang di sekelilingnya naik di atas permukaan laut.
Data menujukkan bahwa keunikan Pulau Kakaban telah menarik perhatian turis mancanegara, tercatat sekitar 30 ribu wisatawan mancanegara mengunjungi kawasan itu per tahun. Ini jadi potensi wisata sekaligus ancaman, karena bisa terjadi kunjungan tidak terkendali akan merusak lingkungan di kawasan itu

Sabtu, 13 November 2010

Siapa sih yang gak kenal batik??

Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia sejak nenek moyang lho.... Mereka sudah menggunakannya dari masa nenek moyang hingga masa kerajaan gitu deh.....wah ternyata Indonesia punya banyak warisan yua buat kita-kita semua. ibu bapak kita pakai batik, kakek nenek kita pasti dah pernah bati, hingga anak muda sekarang nih ja dah banyak banget yang pakai tuuh warisan termasuk saya........ lihat batik dulu yuk!!!

  
                                              batik bali                      batik kalimantan timur

batik papua

Lihat sebagian batik milik Indonesia bagus-bagus kan.....
Langka banget kan buat bisa mendapatkan batik yang aku posting kan.....
semoga kalian tertarik untuk bisa melestarikan warisan orang tua kita dulu, ok!






lihat negeriku yuk!!


INDONESIA

Bendera adalah secarik kain yang merupakan lambang kemerdekaan atau kedaulatan suatu negara. Menurut sejarahwan yang sangat bangsa Indonesia kenal, beliau adalah Prof. H. Muhammad Yamin, merah putih memiliki sejak sejarah sepanjang 6000 tahun (subhanallah). Bukti sejarah menunjukkan bahwa nenek moyang kita sejak 6 millenium telah melakukan pemujaan terhadap bulan dan matahari. Matahari diwakili warna merah dan bulan diwakili warna putih. Kajian beliau menunjukkan adanya ukiran pada dinding Candi Borobudur yang menggambarkan tiga orang hulu balang membawa umbul-umbul berwarna gelap dan terang yang diduga melambangkan warna merah dan putih. Catatan lain seperti Borobudur juga sering menyebutkan bunga Tunjung Mabang (merah) dan Tunjung Maputeh (putih). Pada abad ke-16, dua bilah cincin bermata merah dan putih diwariskan oleh Raja Mataram kepada Ratu Jepara yang bernama Ratu Kalinyamat. Dikerajaan Mataram sendiri warna merah putih diwariskan oleh Kyai Ageng Taruh, dan seterusnya di muliakan oleh Sultan Agung.

Nah buat temend2 smua, ayo banyak lebih tahu sejarah-sejarah awal mulanya negeri kita ini. Kita sebagai generasi penerus harus lebih banyak melakukan evaluasi-evaluasi atau membenahkan negeri kita menjadi lebih baik.Banyak sekali di antara kita masih belum menghargai yang namanya perbedaan agama. Padahal kan kita lahir dan hidup untuk saling menghargai dan menghormati alias " Bhinneka Tunggal Ika" berbeda-beda tapi.....tetap SATU!